Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Tanggung Jawab Kepemimpinan Dan Tugasnya

Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Tanggung Jawab Kepemimpinan Dan Tugasnya

Pengertian, Istilah, Ciri-Ciri Dan Tanggung Jawab Kepemimpinan Dan Tugasnya

Kepemimpinan atau leadership merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh seseorang. Para pemimpin yang berjiwa leadership bukanlah orang yang mempunyai pengalaman yang sangat besar, namun seorang pemimpin yang arif menghargai pengalaman baik sekecil apapun pengalamannya. Baik anda seorang pemimpin maupun bukan, baiknya anda tetap mempunyai jiwa kepemimpinan alasannya yaitu suatu ketika akan sangat berguna, untuk memahami mengenai kepemimpinan, baiknya kita mengetahui Pengertian Kepemimpinan secara umum dan berdasarkan para ahli.

Kepemimpinan atau leadership merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh seseorang Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Tanggung Jawab Kepemimpinan dan Tugasnya
Pengertian, Istilah, Ciri-ciri dan Tanggung Jawab Kepemimpinan dan Tugasnya


Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Luar Negeri


  1. George R. Terry (1972:458): Pengertian Kepemimpinan berdasarkan George R. Terry yaitu kegiatan mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. 
  2. Stoner: Menurut Stoner, pengertian kepemimpinan yaitu suatu proses mengenai pengarahan dan perjuangan untuk mempengaruhi kegiatan yang berafiliasi dengan anggota kelompok. 
  3. Jacobs dan Jacques (1990:281): Pengertian kepemimpinan berdasarkan Jacobs dan Jacques yaitu sebuah proses memberi arti terhadap perjuangan kolektif, dan menimbulkan kesediaan untuk melaksanakan perjuangan yang diinginkan untuk mencapai sasaran. 
  4. Hemhiel dan Coons (1957:7): Menurut Hemhiel dan Coons, bahwa pengertian kepemimpinan yaitu sikap dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal). 
  5. Ralph M. Stogdill: Pengertian kepemimpinan berdasarkan Ralph M. Stogdill yaitu suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam perjuangan mereka memutuskan dan mencapai tujuan. 
  6. Rauch dan Behling (1984:46): Pengertian kepemimpinan berdasarkan Rauch dan Behling yaitu proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan. 
  7. Wexley dan Yuki (1977): Pengertian kepemimpinan berdasarkan Wexley dan Yuki yaitu mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laris mereka.  

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Indonesia


  1. Wahjosumidjo (1987:11): Pengertian kepemimpinan berdasarkan Wahjosumidjo yaitu suatu yang menempel pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability), kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak sanggup dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau sikap pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan yaitu proses antarhubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi. 
  2. Sutarto (1998b:25): Menurut Sutarto, pengertian kepemimpinan yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi sikap orang lain yaitu situasi tertentu biar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
  3. S.P.Siagian: Pengertian kepemimpinan berdasarkan S.P.Siagian yaitu kemampuan dan keterampilan seseorang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi sikap orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui sikap positif ini memperlihatkan sumbangna faktual dalam pencapaian tujuan organisasi. 
  4. Moejiono (2002): Pengertian kepemimpinan dimana berdasarkan moejiono bahwa kepemimpinan yaitu sebagai akhir penagaruh satu arah, alasannya yaitu pemimpin mungkin mempunyai kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. 


Pengertian Kepemimpinan berdasarkan sebagian parah hebat sudah dijabarkan diatas, kini bagaimana dengan Pengertian Kepemimpinan secara umum? Secara umum, kepemimpinan yaitu suatu kekuatan atau proses memengaruhi oleh pemimpin kepada pengikutnya guna tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan. Menjadi seorang pemimpin yang berjiwa leadership itu tidak semudah membalikan tangan, seorang pemimpin harus mempunyai prinsip-prinsip tertentu yang disebut dengan prinsip kepemimpinan, adapun beberapa prinsip kepemimpinan adalah,

  1. Menjadi teladan yang baik dan patut dicontoh
  2. Rasa tanggung jawab yang baik
  3. Berani mengambil keputusan dan bersedia mendapatkan resiko
  4. Menciptakan kerjasama yang baik antarsesama

Tugas seorang pemimpin sendiri berdasarkan James A.F Stonen yaitu pemimpin bekerja dengan orang lain, pemimpin bersifat tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan, pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas, pemimpin berpikir secara analitis dan konseptual, seorang mediator, seorang politisi dan diplomat, dan pemimpin menciptakan keputusan yang sulit dan sanggup memecahkan masalah. Lalu, apa bedanya pemimpin dengan manager? Jelas berbeda, dari Pengertian Kepemimpinan dan pengertian manager saja sudah berbeda. Pengertian manager sendiri yaitu seseorang yang berwatak pelaksana administratif, cenderung meniru, hanya menjaga dan memelihara, berfokus pada sistem dan struktur, berpandangan jangka pendek, bertanya bagaimana dan bilamana, memusatkan kepada sasaran bottom-line, tak lebih sebagai prajurit yg tertib dan melaksanakan sesuatu dengan benar (to do the things right) (Warren Bennis, 1999). Sedangkan, pemimpin yaitu sosok yang inovatif, original, mempunyai pengembangan berfokus pada manusia, berpandangan jangka panjang, bertanya apa dan mengapa, memusatkan pada VISI jangka panjang, melaksanakan sesuatu yang atau cara benar (to do the right things) (Warren Bennis, 1999). Berbeda bukan?

Menurut Henry Mintzberg, pemimpin berperan sebagai pembangun tim, pelatih, direktur, dan mentor konsultasi. Pemimpin juga berperan sebagai monitoring, penyebar informasi, dan juru bicara. Pemimpin yaitu si pembuat keputusan, berfungsi sebagai penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator. Untuk berperan ibarat yang telah dijabarkan diatas, seorang pemimpin berkewajiban mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik, dengan mempunyai jiwa leadership yang baik dan berpedoman pada Pengertian Kepemimpinan, tentu saja suatu organisasi tersebut akan sejahtera, baik, dan tujuan organisasi tercapai.

Fungsi Kepemimpinan Secara Umum

Kepemimpinan mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai berikut...

  1. Memprakarsai struktur organisasi 
  2. Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam organisasi biar sanggup berjalan dengan efektif. 
  3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan memilih sarana serta cara-cara yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut. 
  4. Mengatasi kontradiksi serta konflik-konflik yang muncul dan mengadakan penilaian serta penilaian ulang. 
  5. Mengadakan revisi, perubahan, penemuan pengembangna dan penyempurnaan dalam organisais.
  6. Pada hakikatnya, fungsi kepemimpinan terdiri dari dua aspek yaitu sebagai berikut... 
  7. Fungsi Administrasi, yaitu mengadakan formulasi kebijaksanaan manajemen dan menyediakan fasilitasnya. 
  8. Fungsi Sebagai Top Manajemen, yaitu mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controlong, dsb. 

Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi 

Menurut Hadari Hawawi bahwa fungsi kepemimpinan yaitu sebagai berikut...

  1. Fungsi Instruktif, yaitu pemimpin sebagai komunikator yang memilih apa (isi perintah), bagiamana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan diman (tempat mengerjakan perintah) biar keputusan sanggup diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan suatu perintah. 
  2. Fungsi Konsultatif, yaitu pemimpin memakai fungsi konsultatif sebagai bentuk dari komunikasi dua arah untuk perjuangan memutuskan keputusan yang membutuhkan pertimbangna dan konsultasi dengan orang yang dipimpinnya. 
  3. Fungsi Partisipasi, yaitu pemimpin sanggup mengaktifkan anggotanya dalam pengambilan keptuusan maupun dalam melaksanakannya. 
  4. Fungsi Delegasi, yaitu pemimpin memperlihatkan pelimpahan wewenang yang menciptakan atau hingga dengan memutuskan keputusan. Fungsi delegasi merupakan kepercayaan seorang pemimpin kepada seorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab. 
  5. Fungsi Pengendalian, yaitu pemimpin sanggup membimbing, mengarahkan, koordinasi dan pengawasan terhadapa kegiatan anggotanya. 

Peranan kepemimpinan

Tiap oraganisasi yang memerlukan kerjasama antar insan dan menyadari bahwa persoalan insan yang utama yaitu persoalan kepemimpinan. Kita melihat perkembangan dari kepemimpinan pra ilmiah kepada kepemimpinan yang ilmiah. Dalam tingkatan ilmiah kepemimpinan itu disandarkan kepada pengalaman intuisi, dan kecakapan praktis. Kepemimpinan itu dipandang sebagai pembawaan seseorang sebagai anugerah Tuhan. Karena itu dicarilah orang yang mempunyai sifat-sifat istimewa yang dipandang sebagai syarat suksesnya seoran gpemimpin. Dalam tingkatan ilmiyah kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi, bukan sebagai kedudukan atau pembawaan langsung seseorang. Maka diadakanlah suatu analisa tentan gunsur-unsur dan fungsi yang sanggup menjelaskan kepada kita, syarat-syarat apa yang diharapkan biar pemimpin sanggup bekerja secara efektif dalam situasi yang berbeda-beda. Pandangan gres ini membawa pembahasan besar. Cara bekerja dan sikap seorang pemimpin yang dipelajari. Konsepsi gres wacana kepemimpinan melahirkan peranan gres yang harus dimainkan oleh seorang pemimpin. Titik berat beralihkan dari pemimpin sebagai orang yang menciptakan rencana, berfikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memperlihatkan arah kepada orang-orang lain. Kepada anggapan, bahwa pemimpin itu pada tingkatan pertama yaitu instruktur dan koordinator bagi kelompoknya. Fungsi yang utama yaitu membantu kelompok untuk berguru memutuskan dan bekerja secara lebih efisien dalam peranannya sebagai instruktur seorang pemimpin sanggup memperlihatkan bantuan-bantuan yang khas. Yaitu :
  1. Pemimpin membantu akan terciptanya suatu iklim sosial yang baik.
  2. Pemimpin membantu kelompok dalam memutuskan prosedur-prosedur kerja.
  3. Pemimpim membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
  4. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan sama dengan kelompok.
  5. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk berguru dari pengalaman.

Kepemimpinan Yang Efektif

Barangkali pandangan pesimistis wacana keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menimbulkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat pesan yang tersirat wacana siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin belakang layar Amerika (wanita), kualitas-kualitas langsung dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih dapat dipercaya (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan aturan alam kepemimpinan (jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "fondasi dari kepemimpinan yang efektif yaitu berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara terperinci dan nyata.

Kepemimpinan Karismatik

Max Weber, seorang sosiolog, yaitu ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik.Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, insan super, atau paling tidak daya-daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.

Gaya Kepemimpinan  

Pengertian Gaya Kepemimpinan berdasarkan Nawawi (2003) yaitu sikap atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan sikap para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya secara sempurna dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya biar sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinnya meskipun pembiasaan itu hanya bersifat sementara.  

Menurut Sutarto (dalam Tohardi, 2002 ), pendekatan sikap berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditetukan oleh gaya bersikap dan bertidak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari: 
  1. Cara memberi perintah  
  2. Cara memperlihatkan tugas 
  3. Cara berkomunikasi  
  4. Cara menciptakan keputusan  
  5. Cara mendorong semangat bawahan  
  6. Cara memperlihatkan bimbingan  
  7. Cara menegakkan disiplin  
  8. Cara mengawasi pekerjaan bawahan  
  9. Cara meminta laporan dari bawahan 
  10. Cara memimpin rapat  
  11. Cara menegur kesalahan bawahan. 

Ciri–Ciri Pemimpin Yang Baik  

Pimpinan yang baik yaitu pimpinan yang berdasarkan pancasila dan mempunyai wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam orang–orang yang kesadaran kehidupan masyarakat dan kenegaraannya berdasarkan Pancasilan dan Undang-Undang Dasar 1945.  

Tugas utama bagi seorang pemimpin yaitu untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan melaksakan sumber–sumber material. Menurut Rivai (2003) untuk melaksanakan kiprah itu dengan baik, seorang pimpinan harus mempunyai ciri–ciri sebagai berikut : 
  1. Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya. 
  2. Berwawasan luas. 
  3. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui kepemimpinannya. 
  4. Mengetahui dengan terperinci sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang hendak dicapai. 
  5. Memiliki stamina atau antusias kerja yang besar. 
  6. Gemar dan cepat mengambil keputusan. 
  7. Objektif. Dalam  artian sanggup mengasai emosi dan lebih banyak memakai rasio. Seorang pimpinan yang emosional akan kehilangan objektivitas alasannya yaitu sudah tidak memakai logika sehatnya lagi. 
  8. Adil dalam memperlakukan bawahan. 
  9. Menguasai prinsip–prinsip human relations. 
  10. Menguasai teknik–teknik berkomunikasi. 
  11. Dapat dan bisa bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahannya. 
  12. Mempunyai citra menyeluruh wacana semua aspek kegiatan organisasi. 

Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan  

  1. Initiating , Yaitu perjuangan biar staf dan pegawai memulai kegiatan  tertentu. Misalnya mengajukan persoalan kepada karyawan dan mengajak anggotanya untuk mulai memikirkan dan jalan keluar pemecahannya. 
  2. Regulating ( Mengatur ) , Tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan pegawai  
  3. Informing ( Memberitahu ) , Kegiatan menginformasikan informasi, data, fakta, pendapat kepada bawahannya dan meminta informasi yang diperlukan. 
  4. Supporting ( Mendukung ) , Usaha untuk mendapatkan gagasan, pendapat, ajakan dari bawahannnya dan menyempurnakan dengan menambah/mengurangi untuk dipakai dalam rangka penyelesaian kiprah bersama. 
  5. Evaluating ( Menilai ) , Tindakan untuk menguji gagasan yang muncul/cara kerja yang diambil dengan memperlihatkan konsekuensinya. 
  6. Summarizing ( Menyimpulkan ) ,Kegiatan untuk mengumpulkan, merumuskan gagasan, pendapat dan ajakan yang muncul kemudian menyimpulkan sebagai landasan pemikiran lebih lanjut. 
  7. Encauraging ( Mendorong ) , Bersikap hangat, bersabar dan mendapatkan orang–orang dalam arti berusaha untuk menumbuhkan semangat kepada bawahan dalam melaksanakan pekerjaan mereka. 
  8. Expressing Feeling ( Menggunakan Perasaan ) , Tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan para bawahannya dalam mengerjakan perkerjaan mereka ibarat rasa puas, bahagia dan besar hati terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawainya. 
  9. Harmonizing ( Mendamaikan ) , Tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat–pendapat yang berbeda dengan merukunkan pegawai yang bersitegang dengan pegawai lain. 
  10. Comproming ( Mengalah ) , Kemampuan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat sendiri dengan pendapat orang–orang yang dipimpinnya.  


Pencarian yang paling banyak dicari
  • kepemimpinan dan pemimpin
  • kepemimpinan dalam organisasi
  • kepemimpinan pdf
  • makalah kepemimpinan
  • pertanyaan kepemimpinan
  • gaya kepemimpinan
  • teori kepemimpinan
  • jenis kepemimpinan
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser