Salah satu putra Indonesia gres saja mengukir prestasi sebagai juara dunia di cabang olahraga lari sepanjang 100 meter di Kejuaraan Atletik Dunia U-20 di Finlandia. Dia yaitu Lalu Muhammad Zohri, anak asal Nusa Tenggara Barat (NTB).
Di babak final, Zohri finish pertama dengan catatan waktu 10.18 detik. Dia mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz (10.22) and Eric Harrison (10.22). Sementara urutan ketiga ditempati oleh pelari Afirka Selatan, Thembo Monareng dengan 10.23 detik.
Lalu Muhammad Zohri bahu-membahu bukan atlet yang diunggulkan pada nomor bergengsi tersebut. Dia tampil mewakili Asia sesudah menang pada Kejuaraan Asia U-20 yang berlangsung Juni lalu. Saat itu, laki-laki kelahiran 1 Juli 2000 tersebut hanya bisa mencatat waktu terbaik, 10.27 detik.
Namanya mulai diperhitungkan ketika di babak semifinal berhasil menempati urutan kedua di belakang atlet AS, Anthony Schwartz dengan catatan waktu 10.24 atau 0.05 lebih lambat.
Di babak final, Zohri menempati lintasan nomor 8. Saat pistol start diletuskan, Johri pun segera melesat dan bersaing ketat dengan Monareng serta Schwartz. Zohri karenanya berhasil finis pertama mengungguli kedua pelari asal Negeri Paman Sam tersebut.
Lalu Muhammad Zohri (lahir di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 1 Juli 2000; umur 18 tahun) yaitu seorang pelari muda 100 meter Indonesia yang berhasil meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia. Dengan catatan waktu 10,18 detik, Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Kedua pelari Amerika Serikat ini menempati peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama mempunyai catatan waktu 10,22 detik.
Komentator pada lomba tersebut menyebut kalau kejadian ini yaitu sejarah besar dalam lari 100 meter final. Dalam akun twitter IAAF bahkan menuliskan, “Lalu Muhammad Zohri becomes the First Indonesian ever to win any medal of any kind at these championships”.
Dalam 32 tahun sejarah Kejuaraan Dunia Atletik U-20 IAAF, penampilan terbaik seorang atlet Indonesia yaitu finis kedelapan di 100 meter heat pada edisi perdana 1986. dan Lalu Muhammad berhasil menghapus catatan tersebut.
Sebenarnya tidak hanya menjadi atlet Indonesia pertama yang menjuarai kejuaraan dunia tersebut, tetapi juga menjadi atlet Asia Tenggara pertama yang menjadi juara di kejuraan dunia atletik tersebut.
Zohri ikut kejuaraan dunia lari U-20 memang hanya mencari pengalaman tanding, sehingga ia tidak menyangka kalau dirinya yang karenanya keluar sebagai juara sehingga Zohri yang tidak menyiapkan bendera khusus. Hingga kemudia berhasil didapatkan bendera Indonesia ketika akan dilakukan sesi wawancara.
Lalu sekaligus juga memecahkan rekornas Yunior atas nama dirinya dari 10.25 menjadi 10.18 detik. Bahkan rekor Lalu ini mendekati rekornas Senior yang masih dipegang Suryo Agung Wibowo dengan waktu 10.17 detik.
“Saya mau berpesta malam ini, saya sangat bangga dengan personal best saya, dan rekor nasional yang saya dapatkan. Saya akan bersiap untuk Asian Games bulan depan, ini menjadi pengalaman paling menyenangkan sepanjang karir saya,” ujar Lalu, seusai lomba.
Zohri lahir dari pasangan Lalu Ahmad Yani dan Saeriah. Ibunya meninggal pada tahun 2015 sementara ayahnya meninggal pada tahun 2017.[1] Zohri merupakan putra bungsu dari empat bersaudara.
Lalu Muhammad Zohri meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia tanggal 11 Juli 2018. Dengan catatan waktu 10,18 detik, Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Kedua pelari Amerika Serikat ini menempati peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama mempunyai catatan waktu 10,22 detik.[2] Catatan waktu Zohri ini sekaligus memecahkan rekor nasional anabawang atas namanya sendiri yakni 10,25 detik.
Pencapaian Zohri merupakan sejarah gres dalam cabang olahraga atletik Indonesia. Sebelumnya, prestasi terbaik atlet Indonesia di Kejuaraan Dunia Atletik Junior nomor lari 100 meter yaitu finis kedelapan di babak penyisihan tahun 1986.
Pada ajang Kejuaraan Asia Atletik Junior 2018 di Jepang, Zohri juga berhasil meraih medali emas untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,27 detik.
Di babak final, Zohri finish pertama dengan catatan waktu 10.18 detik. Dia mengalahkan dua pelari asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz (10.22) and Eric Harrison (10.22). Sementara urutan ketiga ditempati oleh pelari Afirka Selatan, Thembo Monareng dengan 10.23 detik.
Biografi Lengkap Lalu Muhammad Zohri si Manusia 100 M |
Lalu Muhammad Zohri bahu-membahu bukan atlet yang diunggulkan pada nomor bergengsi tersebut. Dia tampil mewakili Asia sesudah menang pada Kejuaraan Asia U-20 yang berlangsung Juni lalu. Saat itu, laki-laki kelahiran 1 Juli 2000 tersebut hanya bisa mencatat waktu terbaik, 10.27 detik.
Namanya mulai diperhitungkan ketika di babak semifinal berhasil menempati urutan kedua di belakang atlet AS, Anthony Schwartz dengan catatan waktu 10.24 atau 0.05 lebih lambat.
Di babak final, Zohri menempati lintasan nomor 8. Saat pistol start diletuskan, Johri pun segera melesat dan bersaing ketat dengan Monareng serta Schwartz. Zohri karenanya berhasil finis pertama mengungguli kedua pelari asal Negeri Paman Sam tersebut.
Lalu Muhammad Zohri (lahir di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 1 Juli 2000; umur 18 tahun) yaitu seorang pelari muda 100 meter Indonesia yang berhasil meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia. Dengan catatan waktu 10,18 detik, Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Kedua pelari Amerika Serikat ini menempati peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama mempunyai catatan waktu 10,22 detik.
Komentator pada lomba tersebut menyebut kalau kejadian ini yaitu sejarah besar dalam lari 100 meter final. Dalam akun twitter IAAF bahkan menuliskan, “Lalu Muhammad Zohri becomes the First Indonesian ever to win any medal of any kind at these championships”.
Dalam 32 tahun sejarah Kejuaraan Dunia Atletik U-20 IAAF, penampilan terbaik seorang atlet Indonesia yaitu finis kedelapan di 100 meter heat pada edisi perdana 1986. dan Lalu Muhammad berhasil menghapus catatan tersebut.
Sebenarnya tidak hanya menjadi atlet Indonesia pertama yang menjuarai kejuaraan dunia tersebut, tetapi juga menjadi atlet Asia Tenggara pertama yang menjadi juara di kejuraan dunia atletik tersebut.
Zohri ikut kejuaraan dunia lari U-20 memang hanya mencari pengalaman tanding, sehingga ia tidak menyangka kalau dirinya yang karenanya keluar sebagai juara sehingga Zohri yang tidak menyiapkan bendera khusus. Hingga kemudia berhasil didapatkan bendera Indonesia ketika akan dilakukan sesi wawancara.
Lalu sekaligus juga memecahkan rekornas Yunior atas nama dirinya dari 10.25 menjadi 10.18 detik. Bahkan rekor Lalu ini mendekati rekornas Senior yang masih dipegang Suryo Agung Wibowo dengan waktu 10.17 detik.
“Saya mau berpesta malam ini, saya sangat bangga dengan personal best saya, dan rekor nasional yang saya dapatkan. Saya akan bersiap untuk Asian Games bulan depan, ini menjadi pengalaman paling menyenangkan sepanjang karir saya,” ujar Lalu, seusai lomba.
Keluarga
Zohri lahir dari pasangan Lalu Ahmad Yani dan Saeriah. Ibunya meninggal pada tahun 2015 sementara ayahnya meninggal pada tahun 2017.[1] Zohri merupakan putra bungsu dari empat bersaudara.
Prestasi
Lalu Muhammad Zohri meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia tanggal 11 Juli 2018. Dengan catatan waktu 10,18 detik, Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Kedua pelari Amerika Serikat ini menempati peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama mempunyai catatan waktu 10,22 detik.[2] Catatan waktu Zohri ini sekaligus memecahkan rekor nasional anabawang atas namanya sendiri yakni 10,25 detik.
Pencapaian Zohri merupakan sejarah gres dalam cabang olahraga atletik Indonesia. Sebelumnya, prestasi terbaik atlet Indonesia di Kejuaraan Dunia Atletik Junior nomor lari 100 meter yaitu finis kedelapan di babak penyisihan tahun 1986.
Pada ajang Kejuaraan Asia Atletik Junior 2018 di Jepang, Zohri juga berhasil meraih medali emas untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,27 detik.